Karakteristik Feses Normal dan Abnormal
Oleh: Fallah Adi Wijayanti, NPM.0806457035
Mahasiswi Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia
I. Pendahuluan
Masalah feses merupakan pengetahuan penting yang belum banyak diketahui. Kondisi feses merupakan indikator yang baik bagi sehat tidaknya seseorang. Observasi karakteristik feces dapat menghasilkan data yang sangat akurat mengenai kondisi apa yang sedang terjadi di dalam usus, dan status kesehatan seseorang.Oleh karena itu, pada laporan tugas mandiri ini akan dibahas tentang karakteristik fese normal dan abnormal. Laporan tugas mandiri ini dibuat dengan melakukan studi pustaka dan mengunduh di internet.
II. Pembahasan
Observasi feses klien terhadap warna, konsistensi, bentuk permukaan, jumlah, bau dan adanya unsur-unsur abdomen. Perhatikan tabel berikut :
KARAKTERISTIK FESES NORMAL DAN ABNORMAL | |||
Karakteristik | Normal | Abnormal | Kemungkinan penyebab |
Warna | Dewasa : kecoklatan Bayi : kekuningan | Pekat / putih | Adanya pigmen empedu, pemeriksaan diagnostik menggunakan barium |
Hitam | Perdarahan bagian atas GI | ||
Merah | Terjadi Hemoroid, perdarahan Bagian bawah GI (spt. Rektum), Makan bit. | ||
Pucat dengan lemak | Malabsorbsi lemak; diet tinggi susu dan produk susu dan rendah daging. | ||
Orange atau hijau | Infeksi usus | ||
Lendir darah | Darah pada feses dan infeksi | ||
Konsistensi | Berbentuk, lunak, agak cair / lembek, basah. | Keras, kering | Dehidrasi, penurunan motilitas usus akibat kurangnya serat, kurang latihan, gangguan emosi dan laksantif abuse>>konstipasi |
Cair | Peningkatan motilitas usus (mis. akibat iritasi kolon oleh bakteri)>>diare, kekurangan absorpsi | ||
Bentuk | Silinder (bentuk rektum) | Mengecil, bentuk pensil atau seperti benang | Kondisi obstruksi rectum |
Jumlah | Tergantung diet (100 – 400 gr/hari) | ||
Bau | Aromatik : dipenga-ruhi oleh makanan yang dimakan dan flora bakteri. | Tajam, pedas | Sumber bau tak enak yang keras, berasal dari senyawa indole, skatol, hydrogen sulfide dan amine, diproduksi oleh pembusukan protein oleh bakteri perusak atau pembusuk. Bau menusuk hidung tanda terjadinya peningkatan kegiatan bacteria yang tidak kita kehendaki. |
Unsur pokok | Sejumlah kecil bagian kasar makanan yg tdk dicerna, potongan bak-teri yang mati, sel epitel, lemak, protein, unsur-unsur kering cairan pencernaan (pigmen empedu dll) | Pus Mukus Parasit Darah Lemak dalam jumlah besar Benda asing | Infeksi bakteri Kondisi peradangan Perdarahan gastrointestinal Malabsorbsi Salah makan |
Frekuensi | | Lebih dari 6X dalam sehari Kurang dari sekali semniggu | Hipomotility Hipermotility |
Warna, konsistensi, bentuk, jumlah, bau, dan unsur pokok dari feses seseorang dapat memberikan banyak informasi mengenai kondisi usus. Adanya penyimpangan dari flora usus dapat dideteksi secara sederhana bila penampakan feces memperlihatkan terjadinya deviasi dari kondisi feces normal dari seseorang yang kondisinya sehat.
III. Penutupan
Dari pembahasan di atas dapat dilihat perbedaan karakteristik feses yang normal dan abnormal. Karakeristik feses yang normal dan abnormal dapat dilihat dari warna, konsistensi, bentuk, jumlah, bau, dan unsur pokok. Karakteristik tersebut dapat dijadikan data dalam mengetahui kondisi yang terjadi dengan seseorang. Oleh karena itu, Karakteristik feses harus diketahui dengan baik agar dapat mengetahui kondisi seseorang.
IV. Daftar Pustaka
Medfriendly. Feces. http://www.medfriendly.com/feces.html diunduh pada 05 Februari 2010.
Perry&Potter, (2003). Basic nursing essentsial for practice. Sixth edition. Mosby: USA.
Potter, P.A. & Perry, A.G. (2005). Fundamental of Nursing : concepts, process, and practice. Sixth Edition. St. Louis : Mosby.
Trisa, Cholina. kebutuhan dasar manusia eliminasi b.a.b . http://library.usu.ac.id/download/fk/keperawatan-cholina.pdf diunduh pada 05 Februari 2010.
Winarno. Kondisi feses merefleksi status kesehatan anda. http://mbrio-food.com/article10.htm diunduh pada 05 Februari 2010.